Karnaval @Lawang 14 September 2013 by Desa Mulyoarjo Dukuh Pakutukan

10 Hal Paling Aneh

1. Senator Negara Bagian Nebraska, Ernie Chambers, melakukan sebuah penuntutan perkara terhadap Tuhan pada tanggal 17 September 2007, dia mengklaim bahwa dia telah membuat ancaman-ancaman teroris terhadap warga Omaha. Ia juga berkata bahwa Tuhan mengilhami rasa takut dan ketakutan yang sementara ini menyebabkan “kematian yang merajalela, kehancuran dan teror terhadap berjuta-juta penghuni bumi.” Hakim Provinsi Wilayah Douglas County, Marlon Polk, menetapkan aturan kepada penggugat harus mempunyai akses secara langsung kepada terdakwa menurut aturan dalam penuntutan yang dapat dipegang. Mempertimbangkan kondisi yang ada, terbukti hal tersebut menjadi sedikit sulit. Senator Chambers, bagaimanapun mengklaim bahwa Tuhan adalah sosok figur yang dikenal di dalam pengadilan dan dapat dikenali, ia menyadari bahwa pihak yang dituntutnya akan melawannya dan konsekuensinya dia harus tunduk kepada-Nya seperti halnya orang lain. Lihatlah surat balasan dari Tuhan atas tuntutan Chambers, yang dimuat diterbitan The Star tanggal 22 September 2007.

 2. Seorang Jack Ass (orang bodoh) menggugat Jackass (orang bodoh) lainnya. Seorang pria dari Montana menggugat Viacom, media raksasa yang menghasilkan Progam TV “Jackass”. Ia mengklaim program TV tersebut dan juga filmnya, yang dirilis pada tahun 2002, telah menjiplak namanya, tidak menghargai merk dagang, dan menjatuhkan nama baiknya. Namanya siapa? Jack Ass. Dia secara legal telah mengganti namanya dari Robert Craft menjadi Jack Ass di tahun 1997 karena peraturan “peningkatan kesadaran akan bahaya mabuk pada saat mengemudi.” (Apa hubungannya? Jangan tanya saya, pen). Jack Ass – orang ini, bukan nama program TV – berkata dia mengganti namanya setelah saudaranya dan temannya terbunuh pada sebuah kecelakaan mobil disebabkan mabuk mengemudi. Ia sedang mencari-cari sedikitnya 10 juta dollar di dalam kerusakan.

 3. Hati-hatilah dengan siapa kamu akan menikah. Seorang wanita menggugat tunangannya ketika laki-laki tersebut memutuskan tujuh minggu pertunangan mereka. Keseluruhan dewan juri sepakat bahwa pria tersebut harus memberikan ganti rugi kepada mantan tunangannya sebesar USD 178.000,- untuk kerusakan-kerusakan; USD 93.000,- untuk “sakit hati dan penderitaan”, USD 60.000,- untuk hilangnya pendapatan selagi dia menyelesaikan kasus ini, dan USD 25.000,- untuk konseling dengan psikiater. Total keseluruhan adalah USD 356.000,- atau sekitar Rp.4 M. Sangat buruk sekali. Coba anda pikir, berapa kira-kira biaya yang harus dikeluarkan si pria seandainya dia benar-benar menikahinya? (Sepertinya tidak akan sebesar itu, ya?).

 4. Efek dari kecelakaan mobil bukan hanya sekedar luka fisik. Seorang laki-laki Michigan yang berusia 27 tahun terlibat dengan sebuah tabrakan kecil yang mengenai bagian belakang mobilnya. Empat tahun kemudian, ia menggugat orang yang menabraknya, mengklaim bahwa tabrakan tersebut telah orientasi seksualnya. Ia tidak lagi menginginkan istrinya dan tidak mampu lagi melaksanakan tugasnya sebagai seorang suami di tempat tidur. Ia mengklaim bahwa kecelakaan tersebut benar-benar mengubah seluruh kepribadiannya, menyebabkan dia meninggalkan istrinya, terpaksa pindah ke rumah orang tuanya, dan mulai ketergantungan untuk datang ke bar-bar kaum gay. Namun apakah bagian yang paling buruk dari kasus ini? Ternyata dia benar-benar memenangkan tuntutannya! Dia berhasil memperoleh ganti rugi sebesar USD 200.000,- dan kepada istrinya diberikan USD 25.000,-.

 5. Rumah berhantu tidak diduga kalau ternyata menakutkan, ya? Di tahun 2000, seorang wanita menggugat Universal Studios sebesar USD 15.000,- dengan mengklaim bahwa studio Hallowen Horror Nights (Bagian dari studio film yang dibuka untuk umum) adalah rumah berhantu yang menyebabkan dirinya “ketakutan setengah mati, kesedihan mental yang mendalam dan kesusahan secara emosional.” Wanita yang malang.

 6. Michael Jordan dituntut oleh “kembarannya” Di tahun 2006, seorang pria bernama Allen Heckard menggugat Michael Jordan dan juga pendiri Nike, Phil Knight, sebesar USD 832 juta. Ia mengklaim bahwa disebabkan dia merasa cape dianggap orang sebagai Michael Jordan yang asli setiap hari hampir selama 15 tahun, ia telah menderita kerusakan permanen, termasuk pembunuhan karakter dan nyeri secara emosional dan menderita. Dia kemudian menjadi pihak yang kalah dalam sengketa tersebut.

 7. Bir = Wanita-wanita cantik? Di tahun 1991, seorang warga Michigan, Richard Overton, menggugat Anheuser-Busch untuk pemalsuan dan iklan yang menyesatkan. Dia juga mengklaim bahwa ia menderita luka pribadi sebagai akibat iklan yang palsu. Di dalam keluhannya, ia mengacu pada iklan Bud Lite yang menampilkan dua orang wanita cantik yang datang ke dalam kehidupan para pengemudi truk Budweiser. Karena hal tersebut tidak terjadi padanya ketika ia meminum bir tersebut, ia mengklaim bahwa iklan tersebut palsu dan menyebabkan dia kesusahan secara emosional, luka mental, dan kerugian keuangan. Ia menuntut lebih dari USD 10.000,-. Pengadilan kemudian membatalkan semua tuntutannya.

 8. Seorang pria menggugat dirinya sendiri. Di tahun 1995, seorang narapidana bernama Robert Lee Brock menggugat dirinya sendiri sebesar USD 5 juta. Dia mengklaim bahwa dia berhak menggugat dirinya sendiri karena dia telah melanggar hak-hak warga negaranya sendiri, juga kepercayaan religiusnya, ketika ia mengizinkan dirinya untuk menjadi pemabuk dan melakukan kejahatan-kejahatan berupa pencurian besar-besaran. Pada waktu dia melakukan gugatan ini, dia sedang menjalani 23 tahun masa tahanan untuk kejahatan-kejahatannya. Brock mengklaim bahwa disebabkan dia mempunyai rasa tanggung jawab terhadap negara dan kemudian dicegah dari menerima penghasilan, negara seharusnya membayar kepadanya sebesar USD 5 juta atas hutangnya kepada dirinya. Kasus ini dengan segera dikuburkan. Hanya menunjukkan lebih banyak bukti bahwa para narapidana mempunyai terlalu banyak waktu untuk mencapai maksudnya …

 9. Siapa suruh percaya ramalan si peramal cuaca Seorang wanita di Israel menggugat suatu setasiun teve dan peramal cuacanya sebesar USD 1.000,- ketika si peramal cuaca meramalkan suatu hari akan cerah, namun ternyata turun hujan. Dia mengatakan bahwa peramalan cuaca sangat jelas, dan dia pergi keluar rumah dengan mengenakan gaun saja. Sebagai akibatnya dia terkena influenza, tidak masuk kerja selama 4 hari, keluar uang untuk biaya pengobatan sebesar USD 38 dan “tekanan yang diderita” sebagai akibat dari satu hari dengan peramalan cuaca yang sangat buruk.

 10. Tokoh cerita menuntut pengarangnya Seorang penulis digugat sebesar USD 60 juta setelah menyelesaikan penulisan sebuah buku tentang pembunuh berantai di Orange County yang sudah dihukum. Meskipun narapidana itu berada di atas barisan kematian, ia mengaku bahwa ia tidak bersalah atas 16 pembunuhan yang dituduhkan kepadanya, sehingga perannya sebagai seorang pembunuh berantai adalah palsu, menyesatkan dan “fitnah bagi nama baiknya”. Sebagai tambahan, ia mengklaim bahwa kebohongan-kebohongan tersebut akan menyebabkan dia “dihindari oleh masyarakat dan tidak dapat mendapatkan pekerjaan yang pantas” suatu saat apabila ia hendak kembali ke masyarakat. Kasus tersebut dibuang dalam sebuah rekor waktu tercepat 46 detik, tetapi hanya setelah penerbit buku tersebut membayar biaya perkara sebesar USD 30.000,-

Senjata Paling Mengerikan Di Dunia

19.33 by Gilang Bayou 0 komentar
1. Railgun Railgun adalah senjata yang memanfaatkan prinsip yang mengakselerasikan sasaran secara elektronik dengan interval 2 buah rel logam. Senjata ini mengubah energi listrik menjadi tekanan magnetis, dan melontarkan muatan terarah ke sasaran dengan tingkat kecepatan mendekati kecepatan suara. Tembakan dari senjata ini, memiliki kekuatan yang sanggup menembus berlembar-lembar lempeng baja nikel chrome molybdenum setebal 5 cm (bila tidak memiliki masalah pada kepadatan badan peluru). Militer Amerika Serikat (AS) menguji sebuah versi Railgun pada 2008 lalu. Senjata ini dapat mempercepat kecepatan proyektil menjadi 2,4 kmh (tujuh kali kecepatan suara). Versi sempurna senjata ini akan siap antara 2020-2025 mendatang.

 2. Organisme Sintetis Bio Design Mungkin ini adalah ilmu gila Pentagon yang telah tercipta, dengan proyek yang paling radikal. DARPA mencari untuk menulis ulang hukum-hukum evolusi untuk keuntungan militer, menciptakan “organisme sintetis” yang dapat hidup selamanya – atau dapat dibunuh dengan menjentikkan saklar molekuler. DARPA mengeluarkan dana sebesar US$ 6 juta (Rp 53,7miliar) untuk proyek menciptakan mikroorganisme ‘yang diprogram hidup selamanya’. Mikro organisme ini berisi molekul yang membantu bertahan hidup, serta dapat digunakan untuk membunuh hanya dengan jentikan switch. Debut senjata ini masih belum diketahui. (Bio Design Synthetic Organisms). DARPA jugaberencana untuk mengeluarkan $ 20.000.000 untuk menjalankan program biologi sintetis baru, dan $ 7.500.000 dikeluarkan untuk menjadi “meningkatkan beberapa dekade kecepatan yang kita urutkan.

 3. Senjata Pembunuh milik China http://www.didunia.net/ Dengan ketegangan yang telah meningkat karena angkatan laut Cina menjadi lebih agresif dalam menegaskan klaim teritorial di Laut Cina Selatan, Angkatan Laut AS tampaknya belum memiliki alasan lain selain menjadi sangat prihatin. AL China mengembangkan ‘senjata pembunuh’ yang memiliki kemampuan menarget dan menghancurkan pesawat AS. Misil balistik anti pesawat ini dapat menyerang pesawat AS pada jarak dua ribu km. Kemampuan manuver tak terprediksi misil ini membuatnya mampu menghindari radar. Debut senjata ini belum diketahui.

 4. Hybrid Insect MEMS (HI-MEMS) HI-MEMS terdiri dari setengah serangga dan setengah mesin. Pertama, sistem mikro-mekanis ditempatkan di dalam serangga selama masa metamorfosis. Serangga ini beroperasi seperti mobil remote control. HI-MEMS akan digunakan untuk mengumpulkan informasi menggunakan sensor, seperti mikrofon atau detektor gas. Debut senjata ini belum diketahui. 

5. Sistem Senjata Sunyi DREAD http://www.didunia.net/ Bayangkan pistol tanpa perlu kokang, tidak ada suara, tidak panas, mesiu, dan tidak ada penghentian atau kemacetan apapun. Sekarang bayangkan bahwa senjata ini bisa menembakkan proyektil kaliber 0,308 kaliber .50 logam secara akurat sampai dengan 8.000 fps (kaki per detik), menampilkan sebuah variabel tak terhingga dan mampu meletakkan bidang 360-derajat api. Sistem ini memiliki kemampuan menembakkan 120 ribu peluru per menit. Senjata ini sepenuhnya digerakkan listrik, bukan bubuk mesiu. Berarti senjata ini takakan bersuara dan tak akan ada panas. Debut senjata ini belum diketahui.

Perang India Cina

19.15 by Gilang Bayou 0 komentar
Cina & India bila dibandingkan memiliki banyak kesamaan. Kesamaan pertama jelas karena keduanya sama-sama terletak di Benua Asia. Kesamaan lainnya, kedua negara tersebut sama-sama merupakan 2 negara terluas & terpadat penduduknya di Asia. Dengan aneka kelebihan & kesamaan tersebut, sebenarnya baik India maupun Cina bisa muncul sebagai kekuatan baru dunia bila mau bekerja sama, terlebih kalau melihat bahwa Cina & India sekarang sama-sama merupakan anggota persekutuan multinasional BRIC (Brazil, Russia, India, China). Namun sejarah menunjukkan bahwa aneka persamaan tersebut lantas tidak membuat kedua negara tidak pernah terlibat konflik terbuka sama sekali. Konflik terbuka antara kedua negara yang dimaksud di sini adalah perang Cina-India (China-India war) yang kerap juga disebut sebagai perang Sino-India & berlangsung di tahun 1962. Perang ini sendiri terjadi dalam intensitas yang tidak terlalu besar karena hanya berlangsung selama sebulan, lokasinya yang terbatas di daerah perbatasan kedua negara, & hanya melibatkan pasukan darat masing-masing negara. Salah satu penyebab mengapa hanya pasukan darat yang terlibat dalam perang ini adalah karena lokasi perangnya yang ada di kawasan pegunungan setinggi ribuan meter di atas permukaan laut sehingga pasukan udara & laut dari masing-masing negara tidak bisa ikut diterjunkan. 

A. LATAR BELAKANG

 Seperti halnya sejumlah perang lainnya yang melibatkan negara-negara bertetangga, perang Cina-India juga dipicu oleh masalah saling klaim atau sengketa wilayah di perbatasan. Ada 2 wilayah yang menjadi sumber sengketa, yaitu Dataran Aksai Chin di Kashmir & Garis McMahon yang membelah wilayah Tibet. Supaya kita bisa tahu lebih dalam soal asal muasal sengketa kedua wilayah tersebut, maka bagian berikutnya akan membahas soal sejarah singkat kepelimikan 2 wilayah tersebut : 1. Aksai Chin Peta Asia yang menampilkan wilayah sengketa Cina & India (warna merah). Aksai Chin terletak di sebelah kiri, sementara Tibet selatan terletak di sebelah kanan. Sejak tahun 1846 menyusul keberhasilan Inggris menaklukkan Konfederasi Sikh, Inggris berhasil menguasai wilayah-wilayah yang sebelumnya dimiliki oleh Konfederasi Sikh. Salah satu dari wilayah tersebut adalah Aksai Chin yang terletak di wilayah Kashmir utara & timur. Inggris lalu berunding dengan Cina untuk memutuskan batas resmi antara kedua wilayah, namun perundingan tersebut gagal menentukan batas yang jelas mengenai Aksai Chin. Kendati demikian, sengketa atas Aksai Chin sendiri tidak pernah menjadi isu hangat antara kedua negara hingga beberapa tahun berikutnya. Memasuki tahun 1865, perwakilan Inggris untuk Kashmir merancang garis perbatasan yang dikenal sebagai "Garis Johnson" di mana garis batas yang memisahkan Cina & Kashmir tersebut memasukkan wilayah Aksai Chin sebagai bagian dari Kashmir.

Pemimpin Kashmir menyambut baik keberadaan Garis Johnson tersebut, namun Cina menyatakan penolakannya & enggan mengakui keberadaan Garis Johnson. Beberapa tahun kemudian - tepatnya pada tahun 1899 - Inggris yang membutuhkan Cina sebagai sekutu untuk membendung pengaruh Kekaisaran Rusia di utara memutuskan untuk menghilangkan keberadaan Garis Johnson & membuat garis batas baru di mana kali ini, sebagian besar wilayah Aksai Chin dijadikan wilayah Cina. Tahun 1911, timbul Revolusi Xinhai oleh panglima-panglima militer Cina yang mengakhiri era kekaisaran. Pasca revolusi tersebut, Cina mulai terseret ke dalam perang sipil antar panglima & raksasa Asia itupun sempat tidak memiliki pemerintahan pusat yang jelas selama beberapa waktu. Inggris lantas mulai mengakui kembali keberadaan Garis Johnson sejak berakhirnya Perang Dunia I. Garis tersebut tetap menjadi salah satu batas resmi antara wilayah India kekuasaan Inggris dengan Cina hingga puluhan tahun berikutnya. Ketika India mendapat kemerdekaan di tahun 1947, pemerintah baru India tetap menyatakan pengakuannya atas garis Johnson sebagai salah satu batas resmi antara India & Cina. Cina sendiri masih cenderung bersikap adem ayem walaupun tetap enggan mengakui keberadaan Garis Johnson karena Cina ingin memelihara hubungan baik dengan India, terutama karena India adalah salah satu negara pertama yang mengakui rezim komunis Republik Rakyat Cina (RRC) pasca perang sipil Cina yang berakhir di tahun 1949.

Namun memasuki tahun 1957, hubungan antara keduanya mulai menegang setelah di tahun tersebut India menemukan bahwa Cina secara diam-diam membangun jalan yang menghubungkan Aksai Chin & Tibet selatan dengan provinsi Xinjiang, Cina. Dikombinasikan dengan kasus sengketa atas Garis McMahon & pemberontakan yang timbul di Tibet beberapa tahun kemudian, ketegangan antara kedua negara pun semakin meningkat. 2. Garis McMahon (Tibet) Peta dari Tibet. (Sumber) Tahun 1914, Tibet & perwakilan Inggris yang menjajah India terlibat dalam perundingan yang kemudian menghasilkan suatu kesepakatan bernama "Konvensi Simla" di mana konvensi tersebut menetapkan bahwa hanya sebagian wilayah Tibet yang berada di bawah kendali langsung dari Cina.

Sedikit info, Tibet saat itu sebenarnya masih berstatus sebagai bagian dari Cina, namun pemerintah Tibet mengklaim dirinya sebagai negara merdeka dengan memanfaatkan situasi Cina yang sedang tidak stabil akibat perang sipil pasca Revolusi Xinhai. Perundingan yang menghasilkan Konvensi Simla juga tidak melibatkan Cina sehingga dalam perkembangannya, Cina selalu menolak mengakui keberadaan Konvensi Simla & Garis McMahon. Tahun 1947, Inggris memerdekakan India & pemerintahan baru India menganggap Garis McMahon sebagai salah satu batas resmi wilayahnya. Seperti halnya kasus sengketa Aksai Chin, Cina masih menunjukkan sikap pasif dalam kasus Garis McMahon ini karena walaupun tetap enggan mengakui keberadaan Garis McMahon, Cina tidak pernah menyinggungnya karena ingin tetap menjaga hubungan baiknya dengan India.

Namun lagi-lagi seperti kasus sengketa Aksai Chin, hubungan antara kedua negara mulai memburuk ketika di tahun 1957, India menemukan jalan penghubung antara Aksai Chin & Tibet selatan dengan provinsi Xinjiang yang secara diam-diam dibuat oleh Cina. Hubungan antara kedua negara semakin panas setelah di tahun 1959, sejumlah penduduk lokal Tibet melakukan pemberontakan untuk mengakhiri kekuasaan Cina atas Tibet. Pemberontakan tersebut berakhir dengan kegagalan & Dalai Lama ke-14 selaku pemimpin spiritual dari Tibet lalu melarikan diri ke India. Kemauan India untuk menampung Dalai Lama lantas mengundang kemarahan Cina sehingga buntutnya, hubungan antara kedua negara pun semakin memanas & tentara perbatasan kedua negara mulai sering terlibat baku tembak skala kecil.

Merasa bahwa konflik terbuka antara keduanya bakal terjadi dalam waktu dekat, masing-masing negara pun sejak tahun tersebut mulai menambah jumlah tentara & persediaan logistiknya di perbatasan. BERJALANNYA PERANG Perang Fase I (Oktober 1962) Tentara India yang sedang mengoperasikan meriam. (Sumber) Tanggal 20 Oktober 1962, pasukan Cina yang ada di front barat (Aksai Chin) & front timur (Cina selatan) secara serentak melakukan serangan cepat ke wilayah India. Pihak India sama sekali tidak menyangka bahwa Cina akan melakukan serangan besar-besaran sehingga menjelang dimulainya perang, pasukan mereka hanya melakukan sedikit persiapan. Di front barat contohnya, serangan cepat yang dilakukan Cina berhasil membuat pasukan India yang menjaga pos-pos perbatasan kewalahan & terpaksa melawan dengan kekuatan seadanya. Hasilnya, hanya dalam waktu 2 hari sejak memulai serangan, pasukan Cina berhasil menguasai seluruh wilayah Aksai Chin. Di front timur, pasukan Cina yang dari segi jumlah & persiapan perang lebih unggul melakukan penyerbuan ke basis pertahanan pasukan India di sebelah selatan Sungai Namka Chu.

Awalnya pasukan India di front timur mengira bahwa pasukan Cina akan menyerang lewat jembatan yang membentang di atas sungai tersebut sehingga mereka pun memfokuskan kekuatannya di sekitar jembatan tersebut. Namun faktanya, pasukan Cina justru memecah pasukannya di front timur menjadi kelompok-kelompok kecil & kemudian menyeberangi Sungai Namka Chu secara diam-diam pada malam hari lewat kedua sisi jembatan tersebut. Keesokan harinya menjelang terbitnya matahari, pasukan Cina secara mendadak mulai mengepung basis pertahanan India di dekat Sungai Namka Chu. Sembari melakukan serangan, pasukan Cina juga memutus jaringan kabel telepon milik pasukan India. Terkejut dengan serangan mendadak tersebut & tidak bisa mengirimkan pesan ke luar medan perang untuk meminta bantuan, pasukan India yang ada di sana kemudian melarikan diri ke Bhutan, negara tetangga India di sebelah timur. Pasukan Cina memilih untuk melanjutkan penaklukannya ke wilayah-wilayah sengketa lainnya di India timur & tidak mengejar pasukan India yang melarikan diri ke Bhutan.

Tanggal 24 Oktober, Cina yang sudah berhasil menguasai seluruh wilayah sengketa di kedua front lalu mengumumkan gencatan senjata. Gencatan senjata tersebut juga diikuti dengan tawaran dari pihak Cina yang menyatakan bahwa Cina akan menarik mundur pasukannya dari medan perang kalau India mau merundingkan kembali soal garis perbatasan di wlayah sengketa kedua negara. Tawaran tersebut ditolak India yang diikuti dengan pernyataan bahwa India akan mengerahkan kekuatan militernya secara penuh untuk mengusir Cina dari tanah India. India merasa berani mengeluarkan pernyataan tersebut karena di saat bersamaan, AS & Inggris menyatakan dukungannya pada India. Perang Fase II (November 1962) Tentara Cina di medan perang yang sedang bergerak melakukan penyerbuan. (Sumber) Tanggal 14 November alias sekitar 3 minggu setelah gencatan senjata pertama kali diumumkan, pertempuran kembali meletus di front timur.

Dalam pertempuran tersebut, India yang melancarkan serangan besar-besaran ke kota Walong milik Cina berhasil merebut kota tersebut & membunuh sejumlah besar tentara Cina. Cina lantas meresponnya dengan melakukan serangan balik ke basis pertahanan India di dekat Se La pada tanggal 17 November. Pasukan Cina sekali lagi menunjukkan kelihaiannya dalam memanfaatkan medan tempur. Alih-alih menyerang basis pertahanan India lewat jalan raya seperti yang diprediksi oleh pihak India, pasukan Cina justru melancarkan serangan lewat jalan kecil di pegunungan & berhasil memberangus pasukan India yang ada di Se La. Pertempuran yang kembali pecah di front timur lantas menjalar ke front barat. Pada tanggal 18 November 1962, pasukan Cina yang memanfaatkan gangguan jaringan komunikasi yang menimpa pasukan India & kabut yang menyelimuti kawasan tersebut berhasil merebut Bukit Gurung dari tangan pasukan India setelah melalui pertempuran sengit selama 2 hari. Begitu sengitnya pertempuran tersebut sehingga sekitar 1.000 orang tentara Cina harus tewas atau terluka. India sendiri di lain pihak kehilangan 109 orang dari total 123 tentara yang ditugaskan untuk mempertahankan Bukit Gurung. Sejumlah tentara India yang selamat dari pertempuran tersebut lalu melarikan diri ke wilayah pegunungan yang lebih tinggi & sempat meminta bantuan pengiriman pasukan tambahan karena khawatir pasukan Cina akan menerobos masuk ke wilayah India untuk mengejar mereka. Namun yang terjadi adalah pihak Cina justru kembali mengumumkan gencatan senjata tak lama usai pertempuran di Bukit Gurung karena mereka merasa sudah berhasil merebut kembali wilayah-wilayah sengketa yang diklaim sebagai milik mereka. Dengan diumumkannya gencatan senjata tersebut, maka perang Cina-India yang sudah berlangsung selama 1 bulan pun berakhir.

B. KONDISI PASCA PERANG

Perang Cina-India yang berlangsung selama sekitar 1 bulan memakan korban jiwa 3.000 orang lebih di pihak India & 700 orang lebih di pihak Cina. Hal yang cukup menarik adalah selama berperang, kedua belah pihak tidak pernah melakukan pemutusan hubungan diplomatik. Pasca perang, baik Cina maupun India juga sama-sama menunjukkan komitmennya untuk menyelesaikan masalah sengketa di perbatasan lewat cara-cara damai. Hasilnya, India mengakui klaim Cina atas Tibet utara & sebagian Kashmir (Aksai Chin), sementara Cina di lain pihak mengakui klaim India atas Tibet selatan (sekarang dikenal sebagai Provinsi Arunachal Pradesh, India). Tentara Cina yang sedang berbicara dengan tentara India di perbatasan. (Sumber) Di luar Cina & India, Pakistan yang memiliki hubungan kurang baik dengan India mulai meningkatkan hubungannya dengan Cina. Pakistan juga mempelajari perang Cina-India secara mendalam dengan harapan bisa menemukan strategi yang tepat untuk mengalahkan India jika suatu hari nanti, Pakistan & India kembali terlibat perang.

Perang antara keduanya akhirnya benar-benar pecah di tahun 1965 alias hanya 2 tahun usai berakhirnya perang Cina-India. Walaupun menyatakan dukungannya pada Pakistan, Cina sendiri tidak mengirimkan bantuan militer apapun pada Pakistan sehingga perang itupun berakhir tanpa pemenang yang jelas. Tahun demi tahun berlalu, Cina & India tidak pernah lagi terlibat perang atau konflik berskala besar lainnya. Sejak akhir abad ke-20 yang ditandai dengan peningkatan pesat sektor ekonomi Cina & India, kedua negara juga berusaha meningkatkan hubungan bilateralnya, salah satunya dengan membentuk persekutuan multinasional bernama BRIC yang juga beranggotakan Brazil & Rusia. Kendati demikian, ketakutan akan timbulnya konflik di masa depan juga masih tetap ada walaupun peluang timbulnya kembali perang bisa dikatakan kecil. Semoga saja hubungan baik antara kedua negara bisa tetap terjaga karena perdamaian & kerja sama yang saling menguntungkan terbukti jauh lebih bermanfaat ketimbang harus saling memerangi satu sama lain... RINGKASAN PERANG 1. Waktu & Lokasi Pertempuran - Waktu : Oktober - November 1962 - Lokasi : India timur laut; Cina barat & selatan 2. Pihak yang Bertempur (Negara) - Cina melawan (Negara) - India 3. Hasil Akhir - Kemenangan pihak Cina - Cina mendapatkan seluruh wilayah hasil klaimnya 4. Korban Jiwa - Cina : 722 orang tewas - India : 3.000 orang tewas / hilang

C. REFERENSI

GlobalSecurity.org - Indo-China War of 1962 Wikipedia - Origin of the Sino-Indian border dispute Wikipedia - Sino-Indian War

3 Kerajaan terbesar di wilayah Asia Tenggara

Kerajaan terbesar di wilayah Asia Tenggara Tahukah kalian bahwa Kerajaan terbesar di wilayah Asia Tenggara adalah
 1. Kerajaan Majapahit
 2. Kerajaaan Sriwijaya
 3. Kerajaan Khmer

 A. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan terbesar di Asia Tenggara yang sudah para pembaca ketahui. Kekuasaanya pun sampai bisa mengalahkan kekuasaan kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Khemr. a. Sumber-sumber sejarah Kerajaan Majapahit : 01. Prasasti Kudadu 02. Prasasti-prasasti peninggalan raja Majapahit 03. Kitab Negarakertagama 04. Kitab Pararaton 05. Buku-buku Kidung seperti Ranggalawe, dan Sundayana 06. Berita-berita Cina seperti kitab Ying Yai Sheng Lan b. Terciptanya Kerajaan Majapahit Berawal dari hancurnya Kerajaan Singasari, Raden Wijaya beserta pengikutnya berlari dari kejaran tentara Kediri. Setelah sampai di desa Kudadu mendapat bantuan dari kepala desa, lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Madura dan meminta petindungan dari Aria Wiraraja. Raden Wijaya diminta untuk berpura-pura menyatakan takluk, sesudah dipercaya Jayakatwang agar minta daerah di hutan Tarik. Di hutan Tarik, Raden Wijaya pun mendirikan kerajaan yang sekarang kita kenal dengan nama Majapahit. c. Raja-raja yang pernah memerintah kerajaan Majapahit · Raden Wijaya (1293 – 1309 M) · Jayanegara ( 1309 – 1321 M) · Tribuwanatunggadewi (1328 – 1350 M) · Hayam Wuruk (1350 – 1389 M) · Ratu Kusumawardhani (1389 – 1429 M)

B. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan yang berdiri sekitar abad 7 M ini terletak di Sumatra Selatan dan menjadi pusat agama Budha di Asia Tenggara yang bersumber dari I- Tsing seorang musafir Cina yang mempelajari agama Budha di Sriwijaya. Beberapa prasasti peninggalan Sriwijaya : a. Prasasti Kedukan Bukit b. Prasasti Karang Brahi c. Prasasti Kota Kapur d. Prasasti Talang Tuo e. Prasasti Telaga Batu f. Prasasti Ligor g. Prasasti Bukit Siguntang h. Prasasti Palas Pasemah Inilah penjelasan tentang

C.Kerajaan Khmer
Kerajaan Khmer, merupakan kerajaan bangsa Khmer yang berdiri pada 802 - 1432 M. Kerajaan Khmer merupakan kerajaan terbesar di Asia Tenggara, yang berpusat di wilayah Kamboja. Kerajaan ini, memisahkan diri dari Kerajaan Chenla, dan pernah memerintah daerah-daerah yang sekarang ini termasuk wilayah Laos, Thailand dan Vietnam. Jayawarman II (802-850) yang mendirikan kerajaan ini, adalah seorang pangeran yang pernah tinggal di keraton Wangsa Syailendra di Jawa Tengah. Selama masa pembentukannya, Kerajaan Khmer memiliki hubungan kebudayaan, politik dan perdagangan yang intensif dengan Jawa, dan kemudian denganKerajaan Sriwijaya yang terdapat di sebelah selatan batas wilayah Khmer. Peninggalan terbesarnya adalah Angkor, yang merupakan ibukota ketika kerajaan mencapai puncak kekuasaannya. Pada tahun 1431 atau 1432, Kerajaan Ayutthaya menyerang Kerajaan Khmer dan berhasil mengalahkannya serta menaklukkan Angkor. Keluarga kerajaan Khmer kemudian pindah ke Phnom Penh. Raja Barom Reachea I (1566-1576) sempat sementara mengalahkan bangsa Thai, dimana sebagian keluarga kerajaan kembali ke Angkor. Perseteruan kekuasaan antara Angkor dan Phnom Penh, serta kemunduran perekonomian pada akhirnya meruntuhkan Kerajaan Khmer. Phnom Penh sebagai pewaris Kerajaan Khmer, pada abad ke-17 tumbuh menjadi salah satu pusat perdagangan dan politik di delta sungai Mekong.

Sejarah Yang Hilang: Kesultanan Sulu

Kesultanan ini ini bermula bila seorang peranakan Arab Johor datang membuka pemerintahan selepas mengahwini seorang puteri tempatan atau 'dayang' di Sulu.Namanya Syed Abu Bakar Abirin. Lebih kurang 100 tahun sebelum tu,ada seorang lelaki dari Minang,Sumatera namanya Raja Bagindo telah berdakwah kepada penduduk Sulu di mana sebelum tu ada tercatat nama Karim Al-Makdum,seorang pendakwah Arab datang membawa agama Islam kepada bekas wilayah emperium Srivijaya ini.Raja Bagindo menyambung usaha ulama Arab tu dan berjaya mengislamkan keseluruhan orang Tausug.Oleh sebab Minang dan Melayu ni adik beradik,maka ada satu pertalian misteri antara orang Tausug dan Melayu.Dari budaya dan bahasa dan macam-macam.Sebab tu bila Marcos latih anak Sulu supaya serang Malaysia,mereka tak mahu sebab sama agama dan serumpun. Masa ni Kesultanan Sulu berkuasa di Sulu sahaja.Di Borneo,Sultan Brunei berkuasa.Tapi Brunei ni menghadapi macam-macam masalah sebab Borneo ni luas sangat.Satu lagi mereka terpaksa menghadapi penentangan suku-suku tempatan macam Dayak,Iban dan sebagainya.Ada kawasan yang mereka berjaya tundukkan,ada kawasan yang kejap ok kejap memberontak.Macam tu la sejak beratus-ratus tahun sejak era raja-raja Boni sehingga era Kesultanan Brunei. Brunei dan Sulu ni pun ada pertalian misteri adik-beradik.Pangkal nama perempuan Brunei adalah 'dayang' dan ini juga dipakai di Sulu menunjukkan darjat tertentu.Padahal dalam kerajaan Melayu di semenanjung,dayang ni adalah pelayan wanita elit yang bertugas dalam istana raja.Ini menunjukkan ketika Emperium Srivijaya,ada satu 'clan' yang dilantik di kalangan orang-orang dari Borni dan Sulu atau sebelah kepulauan Filipina dengan gelaran2 tertentu.Contohnya 'Datu' dan 'Paduka' memang popular di Sulu dan Filipina. Juga gelaran Rajah dan Shariff.Shariff ini popular dalam masyarakat Islam. 'Awang' adalah pangkal nama lelaki di Brunei dan budaya ini anehnya ada di Kelantan.Raja-raja Melayu purba pernah berpusat di Kelantan,Kedah sehingga ke Segenting Kra.Pemerintahan Sri Dharmaraja sampai ke Pahang.Dalam petitih-petitih Siam era klasik ada mengatakan Siam itu sampai ke Pahang.Masa tu Siam ni tak identik dengan Ayutthaya tapi Sri Dharmaraja sebab ini kerajaan besar sebelum wujud Ayutthaya.Sultan Melaka pernah berperang dengan Maharaja Dewasura,ini pemerintah Pahang yang masih setia dengan Sri Dharmaraja.Maharaja Srivijaya mempunyai seorang anak nama Sanjaya dan dia inilah Aji Saka yang bawa kebudayaan Kelantan Kuno ke Jawa.Sebab itu ada wayang kulit dan kain batik kat Jawa.Dalam rekod Khmer,Sanjaya ialah Ajiraja. Berbalik kepada Kesultanan Sulu,ada satu ketika Sultan Brunei hadapi satu pemberontakan dalam wilayahnya.Jadi Sultan Brunei minta saudaranya,Sultan Sulu bantu.Pemberontakan tahun 1703 tu berjaya diatasi.Sebagai hadiah,Sultan Brunei bagi timur Sabah pada Sultan Sulu.Inilah ALASAN yang dipakai oleh Macapagal dan Marcos nak tuntut Sabah dan sesetengah militan Sulu. Nak tahu pasal apa James Brooke jadi Rajah Putih?Sebab Sultan Brunei tak mampu hadapi pemberontakan dan kekacauan dalam wilayahnya.Nampak?Beres masalah,bagi tanah kat orang lain.Selesai masalah,bagi tanah kat orang lain.Sebab apa?Sebab raja-raja Melayu masa tu kaya dengan tanah.Tanah ni satu 'matawang' yang paling high demand macam Dinar Kuwait dan bersifat universal.Satu lagi orang putih memang nakkan tanah untuk buat port dan kawal perdagangan. Pada abad ke-19,Sepanyol mula serang Kesultanan Sulu.Akhirnya pada tahun 1851,Sulu dan Sepanyol buat penjanjian damai.Dalam perjanjian tu Sultan Sulu dipaksa mengakui kedaulatan Sepanyol atas Sulu. Lepas tu,macam wabak penyakit,Sultan-sultan Sulu galak lepaskan wilayah pada para penjajah yang cekik darah.Mula-mula pajak tanah pada ejen British,Dent dan Overback lepas tu pada tahun 1903,Sultan Jamalul Kiram bagi terus Kempeni Borneo Utara. Tapi yang paling menyusahkan ialah Sepanyol.Mereka tak henti2 kacau Sulu sampai ada satu perjanjian namanya Protokol Madrid yang 'absolutely' nak tuntut seluruh Kesultanan Sulu diberi pada conquistador ni. Lepas tu Amerika datang dan berperang pula dengan Sepanyol.Amerika ni baru nak naik ekor.Bayangan kuasa baru masa depan.Sedangkan British boleh kena halau masa Perang Kemerdekaan Amerika,apatah lagi Sepanyol si conquistador tua ni.Sepanyol kalah dan secara automatik seluruh Filipina dan Sulu bawah Uncle Sam. Masa nilah Kesultanan Sulu ni terus terhapus.Ingatkan Amerika ni ok lagi dari Sepanyol,rupa-rupanya lagi kejam dan agresif.Banyak pembunuhan beramai-ramai telah dilakukan oleh tentera Amerika.Masa ni kerabat sultan memang tak dengar berita dah.Sejarah sultan-sultan Sulu jadi 'loophole' masa penjajahan Amerika ni.Ini jadi ALASAN segala bagai manusia yang mengaku waris sah Sultan Sulu.Lebih dua puluh orang mengaku waris sah Sultan Sulu dari pelbagai keluarga kesultanan sehingga wakil kerabat Sultan Sulu pun nak tumpang sekaki mengaku sultan juga. Saya nak sentuh pasal kes tuntut tanah dengan alasan dahulu ia kepunyaan satu-satu pemerintahan.Dalam kes Filipina,dia tak boleh tuntut Sabah sebab dahulu tiada Filipina.Tanyala Kamaluddin,Alauddin atau Jamalul Kiram siapa Filipina?Filipina hanya wujud sejak 1898.Filipina menuntut Sabah melalui Kesultanan Sulu,padahal pernah ke Sultan Sulu duduk bawah Filipina?Tak pernah makhluk nama Filipina ni perintah Sultan Sulu sebab seluruh Kepuluan Filipina termasuk Sulu duduk bawah Sepanyol dan Amerika.Jadi Filipina dan Kesultanan Sulu=TIADA KAITAN. Ini beza dalam kes Pulau Pinang.Sultan Kedah berhak tuntut Pulau Pinang sebab Kesultanan Kedah telah wujud sejak 1136 Masehi!Perjanjian dengan Francis Light tu pun dengan Sultan Kedah,institusi yang sama.Apabila Malaysia merdeka dari British,maknanya automatik British serah balik seluruh haknya di sini pada Malaysia.Jadi segala perjanjian pelik raja-raja dulu terbatal.Dia reset balik.Ini beza dengan kes Filipina sebab yang sign penjanjian dengan Sepanyol atau Amerika bukan 'Sultan Filipina'. Filipina ni macam tuntut tanah atas nama moyang orang lain.Sultan Kedah pula berhak tuntut tanah moyangnya dulu. Ok,katakan ada 'Sultan Sulu' pada zaman moden ni tetiba je tuntut Sabah.Apa macam? Tak boleh sebab Sabah dah diserah oleh Sultan Sulu pada penjajah lepas tu Sabah memilih merdeka bersama Malaysia. Kedah boleh tuntut Pulau Pinang sebab perjanjian dah reset sejak merdeka.Sultan Kedah hanya bincang dengan Pusat (Malaysia) sebab British serah Tanah Melayu pada Malaysia.Jangan takut pada Francis Light.Sekarang Francis Light ada urusan yang sangat berat di alam barzah. Dalam kes Sulu-Sabah,takde situasi 'reset' ni.Bila Sabah setuju merdeka dengan Malaysia,dia ada PERJANJIAN baru.Sultan Sulu kena defeat perjanjian ini malah perjanjian-perjanjian pelik yang lain,yang disetujui sendiri Sultan Sulu. Kena panggil balik Sepanyol dan Amerika.Mungkin Sultan Brunei sekali dok bincang.Silap haribulan,Sultan Brunei pula tuntut Sabah pula. Sebab itu saya merasa pelik dengan kes Batu Putih sebab sepatutnya Malaysia tuntut melalui Kesultanan Johor.Singapura nak tuntut melalui apa?Kerajaan Temasek?Sebab Singapura Moden tak pernah jajah Batu Putih sebab diri dia sendiri kena jajah dengan British.Pulau tu patut kena tanya British dia buat perjanjian dengan siapa (of course Sultan of Johor).Kalau saya deal dengan anda,kenapa orang lain boleh tuntut barang saya.Hanya saya dan anda sahaja berhak dirujuk atas barang tersebut. Sepak terajang sejarah ni...sekarang adalah trend untuk ambil tanah orang lain sesukahati.Sebab itu belajar sejarah tu penting supaya orang lain tak boleh tipu anda hidup-hidup ataupun setelah anda mati.

Sejarah Bermulanya Kesultanan Sulu

20.12 by Gilang Bayou 0 komentar
1. Sekitar abad ke 6, hampir keseluruhan kepulauan Borneo adalah di bawah jajahan takluk Kesultanan Negara Brunei. Seperti juga Sarawak yang rata-ratanya menjadi tanah kuripan kepada golongan bangsawan dan juga pembesar dari Kesultanan Brunei maka begitulah juga sebaliknya kepada Sabah. 2. Segalanya bermula apabila berlakunya perang saudara di Brunei di antara Sultan Mohammad Ali dan Pengiran Bendahara Abdul Hakkul Mubin. Dikhabarkan persengketaan ini berlaku kerana anakanda Sultan Mohammad Ali telah dibunuh oleh Pengiran Muda Bongsu sewaktu menyabung ayam. Sultan Mohammad Ali telah bertindak membunuh Pengiran Muda Bongsu dan ini menyebabkan Pengiran Bendahara Abdul Hakkul Mubin ingin menuntut bela dan seterusnya mengambil alih puncak pemerintahan Sultan Mohammad Ali. http://amazingnara.com/wp-content/uploads/2013/03/kesultanan-sulu.jpg 3. Pembunuhan Sultan Mohammad Ali telah menyebabkan Pengiran Bendahara Abdul Hakkul Mubin menaiki takhta selepas kemangkatannya. Sebagai langkah keselamatan, Sultan Abdul Hakkul Mubin telah berpindah ke Pulau Chermin, sebuah pulau di muara Sungai Brunei. Sultan Abdul Hakkul Mubin kemudian melantik anak saudara Sultan Mohammad Ali sebagai Pengiran Bendahara Brunei iaitu Pengiran Muda Muhyiddin. 4. Pengiran Muda Muhyiddin naik takhta sebagai Sultan Negara Brunei dengan bergelar Sultan Muhyiddin selepas kemangkatan baginda. Dan sewaktu pemerintahan Sultan Abdul Hakkul Mubin inilah kerajaan Brunei telah menghadiahkan Kesultanan Sulu yang dahulunya Adipati Brunei tetapi telah bertindak menubuhkan kesultanan sendiri kerana kelemahan empayar kesultanan Brunei pada masa itu. Malah apabila Sultan Abdul Hakkul Mubin memohon pertolongan malah kesultanan Sulu sanggup menghulurkan bantuan. Maka jadilah pantai Timur Borneo menjadi hak milik kepada Kesultanan Sulu pada tahun 1662. 5. Pada awal tahun 1760, satu perjanjian telah ditandatangani di antara Alexander Dalrymple dengan Kesultanan Sulu bagi membuka pangkalan perdagangan Syarikat Hindia-Timur British di Pulau Balembangan. Pulau Balembangan terletak kira-kira 20 batu dari utara Kudat. Kemudian nama Pulau Balembangan telah ditukar kepada Felecia Island. Setelah bertapak buat seketika akhirnya Syarikat Hindia-Timur Bristish pada tahun 1805 meninggalkan Pulau Balembangan kerana dikatakan tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan. 6. Pada tahun 1878, Baron Gustavus Von Overbeck, Konsul Jeneral bagi empayar Austro-Hungarian yang berpangkalan di Hong Kong telah membuat perjanjian dengan Kesultanan Sulu untuk menyerahkan hak tanah di bawah kuasa Sultan Sulu kepada Syarikat Overbeck. Perjanjian ini telah memberikan Sultan Sulu mendapat $5,000 setahun daripada Syarikat Overbeck. Nilai $5,000 adalah nilai dalam dollar Mexico yang mana pada ketika itu bersamaan dengan nilai emas. 7. Pada tahun yang sama, Syarikat Overbeck telah mengalami masalah kewangan teruk dan akhirnya memohon bantuan kewangan daripada Alfred Dent, seorang jutawan British pada masa itu. Alfred Dent telah sanggup membantu dengan bersyarat iaitu hanya wakil British dibenarkan untuk menguasai perniagaan di Sabah. Akhirnya Baron Gustavus Von Overbeck yang berbangsa Austria telah menyerahkan keseluruhan perniagaannya di wilayah Sabah kepada Alfred Dent untuk diuruskan. Disinilah bermulanya pengaruh Syarikat Berpiagam Borneo Utara keatas tanah jajahan kerajaan Sulu di Sabah. 8. Pada tahun 1888, Syarikat Berpiagam Borneo Utara , Negara Sarawak dan Negara Brunei telah menandatangani satu perjanjian dengan Kerajaan Mahkota British iaitu menjadikan ketiga-tiga negara ini menjadi negara perlindungan bagi Kerajaan Mahkota British. Perjanjian ini akan memastikan bahawa tiada mana-mana negara di antara ketiga-tiga ini akan meluaskan empayar negara masing-masing dan sekiranya berlaku sesuatu peperangan maka mereka akan membantu di antara satu sama lain. 9. Semasa Perang Dunia Ke-2 iaitu semasa Jepun mulai meluaskan kuasanya ke Asia Tenggara, Sabah juga tidak terkecuali mendapat tempias sehinggakan ianya telah mengalami kemusnahan yang teruk. Syarikat Berpiagam Borneo Utara telah tidak mampu untuk membangunkan Sabah pada masa itu jadi pada tanggal 15 Julai 1946, Sabah secara rasminya telah diberikan kepada Kerajaan Koloni British dan menjadi jajahan takluk British. Sepanjang menjadi jajahan Syarikat Berpiagam Borneo Utara dan juga Koloni British, harga pajakan Sabah sentiasa dibayar kepada kerajaan Sulu. 10. Setelah Sabah merdeka pada 31 Ogos 1963 dan bergabung membentuk Federasi Malaysia bersama-sama dengan Sarawak dan Malaya serta Singapura (Singapura keluar pada tahun 1965), tugas untuk membayar kepada Kerajaan Sulu juga berpindah tangan. Saban tahun Kerajaan Persekutuan Malaysia tetap membayar Kerajaan Sulu sebanyak RM5,300.00 (Ditambah RM300 oleh Kerajaan Malaysia) juga bagi mematuhi Perjanjian 1878. Terdapat klausa di dalam Perjanjian 1878 yang menyatakan bahawa sewaan ke atas Sabah harus dibayar sehingga tidak ada matahari dan bulan ataupun pada ertikata sebenar “Sewaan Sampai Kiamat”.

Kerajaan Ayutthaya

Ayutthaya adalah ibukota kuno kerajaan Siam. Kata " Ayutthaya " sendiri berasal dari legenda Ramayana, yaitu ibukota Rama, Ayodhya. Kata “Ayodhya” yang sama juga menjadi dasar kata “Ngayogya karta” atau Jogjakarta modern. Ayutthaya dapat dicapai dari Bangkok melalui sungai (berlayar) atau jalan darat sekitar 3 jam, dan cukup dekat dengan tempat wisata agro (wine dan farm) di Khao Yai. Karena dikelilingi oleh tiga sungai, maka kota Ayutthaya menjadi jalur penting perdagangan di masa lalu. Saking suksesnya, konon kuil-kuil di Ayutthaya dilapisi emas. Sayang, kesuksesan ini membangkitkan rasa iri di negeri tetangga, Burma , yang berulang kali menyerang kerajaan Ayutthaya ini. Akhirnya Burma berhasil mengalahkan kerajaan Ayutthaya , yang kelak mendirikan kerajaan baru berpusat di Bangkok . Saat Burma menjajah, mereka merampas semua barang berharga, terutama emas. Dan untuk menyelamatkan emas yang melapisi kuil, terpaksa kuil-kuil itu dibakar agar emasnya meleleh. Peristiwa ini dikenang penduduk Thailand sebagai “ the burning of Ayutthaya ”, dan sampai detik ini masih sangat membekas di benak setiap orang Thai, dan mereka masih mendendam kepada Burma karena menjarah ibukotanya yang cantik. Peristiwa ini pula yang menyebabkan banyak patung emas dilapisi semen agar tidak dijarah, dan salah satu yang paling terkenal adalah patung Buddha emas seberat 5,5 ton di Wat Traimit, Bangkok . Selama beratus-ratus tahun patung ini dianggap patung semen biasa, sampai salah satu kepingan semen terkelupas dan menyingkapkan emas asli di baliknya. Sebagai kota kuno, atraksi utama di Thailand adalah “ Ayutthaya Heritage Site ” melihat kuil-kuil kuno sambil naik gajah. Tak jauh dari sana terdapatlah istana Bang Pa In, yaitu istana musim panas raja Thailand . Satu tempat menarik lain adalah Bang Sai handicraft center , yang memamerkan hasil-hasil kerajinan terbaik dari seluruh ASEAN, termasuk dari Indonesia untuk para importer dari seluruh dunia Istana Bang Pa In ini dibangun oleh cucu dari Suriyothai, Ratu Ayutthaya. Bagi yang pernah menonton film “The Legend of Suriyothai” pasti mengenal tokoh Ratu ini.

Kerajaan Sukhothai dan bezanya dengan Kerajaan Chakri

Kerajaan Sukhothai dan bezanya dengan Kerajaan Chakri (Artikel di bawah ini merupakan tulisan seorang pengunjung blog ini. Sebarang bantahan atau teguran berkaitan artikel ini hendaklah diajukan terus kpd penulis asal artikel ini.) Selamat sejahtera kepada para sahabat sekelian yang beragama Islam dan beragama Buddha, saya berharap agar saudara-saudari yang beragama Islam dan Buddha janganlah bermusuhan hanya kerana salah faham, kita semua adalah anak negeri Kedah tidak kira apa agama anutan kita. Saya ada membaca Sejarah Nagara Kedah yang ditulis oleh seorang pengkaji sejarah yang tak tahulah belajar sejarah secara mendalam atau tidak. Kita bukanlah menolak semua yang dipaparkan mereka sebagai salah, malahan kita sangat menghargai usaha saudara-saudara kita dalam pencarian sejarah negeri kita yang tercinta, namun kita dapati banyak fakta yang ada dalamnya bercampur aduk dan ada setengahnya yang tidak masuk akal seakan-akan dongeng sahaja. Marilah kita mulakan dengan permulaan Kerajaan Sukhothai, kerajaan Sukhothai memang sebuah kerajaan yang didirikan oleh orang-orang dari etnik Thai atau disebut Mieo dalam bahasa Siam, semua orang termasuk etnik Thai sendiri tahu nenek moyang mereka berasal dari China Selatan. Kerajaan Sukhothai mula didirikan pada tahun 1238 dan masih wujud lagi pada abad ke-14 masihi. Sebenarnya orang Thai sudah berada sejak kurun ke-7 Masihi lagi di utara Tanah Besar Asia Tenggara. Ada beberapa kerajaan yang didirikan oleh orang-orang yang berbahasa Thai iaitu di Laos iaitu kerajaan Lan Chang (medan gajah bukan cekap berjalan ka bergerak, takat amik ujung ja kawan aku cakap Melayu pon reti) yang dibangunkan oleh Tiao Fa Ngum di Luang Prabang atau Muang Sua pada zaman dahulu, Phayao, Chiang Sen, dan Lanna Thai atau Kerajaan Ribuan Sawah di utara Thailand. Sekarang ini kita selalu dengar tentang orang Thai Shan di Chiangmai, Lanna Thai letaknya di kawasan itu lah. Sukhothai sebenarnya merupakan sebahagian daripada kerajaan naungan yang diperintah oleh kerajaan Khmer Chenla sehinggalah dua orang panglima bernama Po Khun Pha Muang dan Pho Khun Bang Glang Hao mengisytiharkan kemerdekaan pada tahun 1238. Mereka mendirikan sebuah kerajaan yang ditadbir orang Thai dikenali sebagai Sukhothai dengan Po Khun Bang Glang Hao menjadi rajanya yang pertama. Po Khun Bang Glang Hao menggunakan gelaran Po Khun Sri Intrathit. Sukhothai memperluas empayarnya dengan membentuk pakatan-pakatan ketenteraan dengan kerajaan-kerajaan Thai yang lain. Sukhothai juga menjadikan agama Buddha Theravada sebagai agama rasmi kerajaan dengan bantuan sami-sami Sinhala. Ada juga kisah mengenai agama Buddha Theravada diperkenalkan kepada orang Thai oleh Puteri Jamadevi dari kerajaan Haripunchai di tengah Thailand hari ini. Kerajaan Haripunchai merupakan kerajaan kecil yang didirikan oleh orang-orang Mon. Po Khun Intrathit digantikan oleh anaknya Po Khun Ban Muang. Selepas itu Po Khun Ban Muang pula digantikan oleh adiknya Pho Khun Ramkhamhaeng pada tahun 1278. Sukhothai mencapai kegemilangan dalam pemerintahan Po Khun Ramkhamhaeng. Po Khun Ramkhamhaeng juga yang bertanggungjawab mencipta tulisan yang digunakan oleh orang Thai hari ini berdasarkan aksara orang Khmer boran (purba), anda masih boleh lihat tulisan Khmer purba di kuil-kuil Buddha di Thailand hari ini, aksara-aksara Sakyan tersebut tidak boleh dibaca atau difahami oleh orang awam sebaliknya diketahui oleh sami-sami yang belajar kitab suci. Tradisi mencacah badan dengan lukisan-lukisan suci dan tulisan-tulisan suci itu sebenarnya budaya orang Khmer. Siam mula digunakan sebagai nama empayar bermula dengan pemerintahan kerajaan Sukhothai, kerajaan Ayuttaya hanya menggunakan nama empayar Siam selepas mengambil alih kuasa pada kurun ke-13 M. Empayar Siam semasa zaman Sukhothai menganjur dari Mortaban di Burma sehingga ke Luang Prabang di Laos serta ke Semenanjung Tanah Melayu iaitu sehingga Nakhorn Si Thammarat di selatan. Macam hari ini juga lah, tiap-tiap kawasan dalam sesuatu empayar atau negara itu mesti ada kawasan pentadbirannya yang tersendiri dengan satu kerajaan pusat. Siam memang berasal dari nama kawasan yang didiami oleh nenek moyang orang Thai di China iaitu Xian atau Sai-Am dalam dialek China Sichuan pada zaman kuno. Orang Siam dipanggil sebagai Mieo dan suku kaum ini memang masih wujud lagi di China hari ini seperti di Yunnan dan ada setengahnya sudah berasimilasi dengan orang Cina atau etnik Han zaman moden ini. Selepas Po Khun Ramkhamhaeng mangkat, dia digantikan oleh anaknya Loithai. Semasa pemerintahan Loithai inilah, kerajaan-kerajaan kecil seperti Uttaradit di utara, kerajaan Lao di Luang Prabang, dan Wiengchan atau Vientiane membebaskan diri daripada naungan kerajaan Sukhothai. Banyak lagi kerajaan-kerajaan yang bernaung di bawah Sukhothai mula membebaskan diri daripada naungannya tapi tak perlu lah kita sebutkan semuanya. Kuasa kerajaan pusat mula merosot sehingga kembali kepada yang asal sahaja. Dalam masa yang sama, Ayuttaya di bawah pimpinan Thammaratcha ll mula mengumpulkan kekuatan dan akhirnya menggantikan Sukhothai sebagai pemerintah pusat pada tahun 1319. Anda bolehlah lawati Thailand sambil melihat Sila Charuk atau inskripsi yang mencatatkan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Sukhothai seperti Sila Charuk Po Khun Ramkhamhaeng dan Sila Charuk Wat Srichum (menceritakan perihal sejarah Sukhothai dan Sri Lanka) serta Sila Charuk Wat Pammuang (Rekod-rekod amalan keagamaan dan politik Raja Loithai). Sukhothai masih wujud lagi dalam abad ke-13 M dan menjadi kerajaan di bawah naungan Sri Ayuttaya sekitar tahun 1365 M sehingga 1378 M. Pada tahun 1421, kerajaan Ayuttaya melantik Thammaratcha ke – IV menjadi raja Sukhothai . Sekitar tahun 1430 M, ibu kota Sukhothai dipindahkan ke Phitsanulok dan selepas kemangkatan Thammaratcha ke – IV, Sukhothai hanya menjadi sebuah daerah dalam Ayutthaya. Sukhothai bukanlah dinasti yang sama dengan dinasti Chakri, harap saudara-saudari jangan terkeliru. Dinasti Chakri didirikan oleh Phya Thaksin pada kurun ke-16 M, sedangkan Dinasti Sukhothai didirikan pada kurun ke – 12 M seperti yang kita catatkan sebelum ini. Saya cadangkan saudara-saudari sekalian menonton filem bertajuk Suriyothai, dalamnya ada diceritakan sejarah serangan Burma di Siam dengan fokus kepada wirawatinya Suriyothai. Hubungan orang Khmer dengan Siam Pada kurun ke – 11 sehingga kurun ke – 12 ke timur Thailand zaman moden, ibu kota bagi kerajaan orang Khmer adalah Angkor dan kerajaan mereka di Kemboja dikenali sebagai kerajaan Angkor turut meliputi sebahagian Thailand di timurnya. Pemerintah-pemerintah Khmer memerintah masyarakat yang sudah maju dari segi strukturnya serta mempunyai kawasan pemerintahan yang luas atau banyak negeri naungan dalam kerajaan mereka.dan budaya orang Khmer sudah merebak ke serata kawasan yang bernaung di bawah mereka. Orang Khmer berjaya menguasai jalan-jalan perdagangan di kawasan Thailand dan Indochina. Kawasan yang dinaungi kerajaan Khmer sejauh Thailand hari ini, meliputi kawasan timur laut sehingga ke tengah Thailand atau Bangkok zaman sekarang ini selain menjangkau kawasan di barat seperti daerah Kanchanaburi. Raja-raja Ayuttaya mengamalkan adat-istiadat orang Khmer termasuklah dari segi bahasa Istana, pakaian, serta adat-adat pertabalan. Tidak seperti kerajaan orang Thai sebelum itu iaitu kerajaan Sukhothai yang mengamalkan konsep raja sebagai bapa kepada rakyat, kerajaan Ayuttaya mengamalkan konsep Dewaraja atau menyembah kepada Raja, maksudnya peribadi Raja itu suci, ini pun warisan daripada orang Khmer. Pada kurun ke- 16 M, Ayuttaya sudah mencapai kegemilangan dengan menjadi satu empayar yang terkaya dan terbesar di Asia Tenggara, setara dengan London lah kalau ikut pengaruhnya. Sejak awal kurun ke – 16 M lagi, Portugis sudah membina hubungan dagang dan membekalkan senjata api kepada Ayuttaya yang juga terpaksa menghadapi saingan daripada kerajaan Thai lain yang menjadi saingannya di Chiangmai. Thailand dikenali di Barat dengan nama Siam sehingga tahun 1939. Sayam iaitu sebutan yang betul bagi Siam berasal dari dialek bahasa Cina di Sichuan. Kerajaan-kerajaan dalam Kemboja Ada lima zaman yang boleh kita bahagikan dalam sejarah negara Kemboja, kerana negara ini turut terlibat dalam empayar Siam. Dari abad pertama Masihi, kerajaan Funan atau Phnom yang mempunyai sistem pemerintahan dan kehidupan yang berasaskan kebudayaan dari India. Pemujaan raja sebagai Dewaraja mengikut mazhab orang Brahmin kerana orang Brahmin turut serta dalam pentadbiran dalam Istana Kemboja. Aksara India juga turut diterima menjadi tulisan bagi bahasa orang Kemboja atau Khmer. Antara abad ke – 6 dan abad ke – 7 M, sebuah lagi kerajaan Khmer yang dikenali sebagai Chenla menakluki negara jirannya iaitu Funan atau Phnom. Kerajaan Chenla masih mengekalkan ciri-ciri pentadbiran dan budaya yang sama dengan kerajaan yang ditaklukinya dalam sistem pemerintahan di Istana. Selain itu, kerajaan Chenla turut menawan kerajaan-kerajaan sekelilingnya yang kini berada dalam kawasan Laos, Vietnam, dan Thailand. Chenla kemudian digantikan oleh kerajaan Angkor yang menandakan zaman klasik di Kemboja bermula kurun ke – 9 M. Kerajaan ini kekal sehinggalah pertengahan kurun ke – 15 M. Semasa zaman ini, orang Kemboja sudah mencapai kemajuan dari segi seni bina dan pencapaian mereka dalam bidang ketenteraan. Kerajaan Angkor kehilangan negeri-negeri naungannya secara beransur-ansur apabila orang Vietnam dari utara menyerang dan apabila kerajaan-kerajaan kecil orang Thai memberontak dan membebaskan diri dari naungannya. Protektorat Perancis mula masuk ke Kemboja dan membuat perjanjian pada tahun 1863. Mereka memasukkan Kemboja ke dalam wilayah naungannya atau dijajah secara tak langsung. Kemboja menyertai Kesatuan Negara-negara Indochina pada tahun 1887. Indochina jatuh ke tangan Jepun semasa perang dunia ke – ll, tetapi Perancis menuntut Kemboja kembali pada tahun 1945 sebagai sebahagian daripada kesatuan negara-negara yang dinaungi Perancis. Raja Norodho Sihanouk yang ditabalkan dengan restu Perancis pada tahun 1941 telah ditekan oleh parti nasionalis untuk menuntuk kemerdekaan yang diberikan kepada Kemboja pada tahun 1953. Apa yang generasi muda Thailand dan Malaysia tidak ketahui? Generasi muda Thailand hari sama lah macam generasi muda Malaysia yang hanya tahu nak berseronok, bersenang-lenang, dan tahu nak glamor sahaja. Perkara tentang sejarah mereka tak tahu sangat, macam yang di Malaysia ni mereka guna sejarah yang bercampur aduk untuk tuntut harta pusaka. Itu hak mereka lah kita tiada kena mengena, tapi yang sakitnya apabila Kedah dikatakan sebagai tempat bermulanya kerajaan Ayuttaya. Dalam buku sejarah termasuklah kalau kita mengkaji kitab-kitab hikayat seperti Sejarah Melayu, Hikayat Merong Mahawangsa, Hikayat Terung Pipit dan Tarikh Salasilah Negeri Kedah pun, Kedah bukanlah negeri orang Thai walaupun semasa zaman Ayuttaya ia pernah menjadi negeri naungan Ayuttaya, sebab kita dan orang sebelah Thailand sana pun tahu yang etnik Thai berasal dari utara. Marahlah orang Kedah atau orang Islam dari Kedah kerana negeri Kedah yang bertamadun lama sejak mencapai kegemilangannya pada kurun ke – 5 M dikatakan baru memulakan kerajaan bertamadun pada abad ke -13 M. Kerajaan Kedah pada kurun ke – 5 M diperintah oleh raja Bhagadatta atau Misi Sripura, ada juga disebut dalam rekod China dan Arab. Namanya bukan nama Islam pun, kita pun tak tahu nak tafsir nama ini mengikut bahasa Siam juga, mungkin bahasa Siam Kedah boleh menafsirkannya wallahua’alam. Berbalik kepada pembelajaran sejarah di Thailand sebab orang Melayu tak tahu baca aksara Thai dan tak cakap Siam macam puak-puak Raja Kapur, mereka terutamanya golongan berpendidikan sering membezakan etnik Khmer dan etnik Khom sebagai etnik yang tidak berkaitan. Mereka terkeliru apabila mengatakan orang Khom yang membina Angkor Wat dan Angkor Thom, orang Khom juga dikatakan membangunkan empayar yang tidak kurang besarnya juga. Oleh itu, mereka terkeliru apabila mengatakan bahawa budaya Khmer berasal dari Thailand. Sekarang baru kita masuk topiknya betul-betul takut anda semua tercampur-aduk. Perkataan Khom berasal dari perbendaharaan Thai lama iaitu “Khmer Krom” yang bermaksud orang “Khmer Tanah Datar”. Dalam bahasa percakapan yang ringkas, perkataan Khmer digugurkan sehingga yang tinggal hanyalah perkataan “Krom” yang bermaksud “Tanah Datar”. Perkataan ini lama-lama disebut sebagai “Klom” atau “Kelom” dan akhirnya menjadi “Khom” sahaja. Bagi orang Kemboja pula bukan kita tafsir sendiri, mereka kata Khom bermaksud sabar berasal dari akronim dua perkataan atau aksara Khmer iaitu Khmer [kho] + Mon [mo] = Khom. Dua etnik ini tergolong dalam golongan orang Darat pada zaman moden sebab kerajaan mereka jauh dari laut atau mereka tak berapa suka duduk dekat laut. Ciri-ciri kebudayaan dalam budaya orang Thai yang dianggap sebagai berasal dari India seperti seni bina kuil atau wat, corak-corak seni, serta perkataan-perkataan bombastik yang ada dalam perkamusan Siam tu bukan masuk terus dari India. Ciri-ciri tersebut melalui pelbagai pihak sebelum diterima oleh orang Thai. Mula-mula budaya dan agama dibawa dan disebar oleh orang Sinhala (mungkin juga Tamil), selepas itu diterima dan diubahsuai sedikit oleh orang Mon atau orang Khmer. Menurut M. R. Kukrit Pramoj, seorang cendekiawan dan bekas Perdana Menteri Thailand, konsep Dewaraja dan beberapa kosa kata yang khas berkaitan dengan bahasa Diraja di Thailand sebenarnya diterima daripada Kemboja. Budaya Thai di Thailand berasal daripada budaya Khmer purba, Kemboja juga turut terlibat dalam memperkenalkan seni mempertahankan diri tempatan. Muay Thai dikatakan mempunyai pergerakan yang sama atau hampir sama dengan Pradan Serey di Kemboja. Muay Thai di Thailand asalnya boleh dikesan melalui Muay Boran (tinju purba). Ia merupakan sejenis cara berperang yang digunakan oleh tentera Siam di samping Krabi Krabong, negara berjiran seperti Laos pun ada memberi pengaruh kepada seni mempertahankan diri ini. Ayuttaya pernah diserang Burma dua kali. Raja Ayuttaya pernah minta perlindungan dua kali di bandar Odong dan merayu raja-raja Khmer membantu dalam usaha membebaskan Ayuttaya. Begitulah caranya tentera Siam atau Thai menerima Muay Thai atau Khmer Muay Boran. Di Kemboja pun tiada wat yang mempunyai tulisan suci dalam huruf Thai, tapi di Thailand ada tinggalan kerajaan Angkor (purba) yang berselerak di seluruh Thailand. Anda boleh lihat pula budaya mencacah tubuh orang Thailand dengan tulisan suci dengan aksara Sakyan, aksara Sakyan tu sebenarnya aksara purba Khmer. Tanya lah kat tuk sami yang ada di Thailand, depa pun tahu cerita, cuma kerajaan masa zaman Rathanayom tak bagi tuk-tuk sami buka mulut saja, nanti kena hukum bunuh atau kena penjara. Puak-puak Istana la ni pun tak ramai dah tahu cerita, depa pun sama lah macam tuk sami, takut kena penjara. Berabad-abad lamanya orang Tai (Thai) turun ke selatan melalui daerah Yunnan tempat asal mereka di China selatan dan menetap di utara Thailand sehingga sekarang. Mereka terpaksa keluar kerana perluasan kuasa Kubilai Khan iaitu Maharaja dinasti Yuan (Monggol) di China. Orang Thai memanggil kawasan tanah yang subur sebagai “Semenanjung Keemasan” dan membangunkan kerajaan-kerajaan kecil serta berusaha membebaskan kerajaan mereka seperti kerajaan Sukhothai daripada naungan dan pengaruh Kemboja. Daripada latarbelakang yang telah disebutkan, munculnya kerajaan Ayuttaya. Putera Uthong merupakan anak kepada Raja kerajaan Chiang Saen, kerajaan ini dibangunkan orang Thai pada kurun ke – 13 M, bukan orang Melayu atau Cina. Putera Uthong dimahkotakan sebagai Ramathibodi l pada tahun 1350 selepas merampas kuasa daripada kerajaan Sukhothai. Dia meluaskan kerajaannya dan empayar Siam dengan mengambil kawasan Sukhothai dan sesetengah kawasan yang sekarang ini sepatutnya kawasan Kemboja termasuk Chainat dan Lopburi. Ibu kota Ayuttaya terletak 400 batu dari kerajaan Sukhothai. Orang Siam tahu budaya Siam dan sejarah dia, orang Siam pun tahu pasai budaya Khmer- Khom pasai depa dapat daripada puak ni lah pengaruh budaya dan bahasa. Kerajaan Funan di Kemboja boleh dikesan dari kurun ke -100 M sehingga kurun ke – 1400 M. Thailand dan Siam memang bermula sejak kurun ke – 1200 pun, apa yang sejarah kena padam? Kita pun tak paham sebab Istana Thai memang ambil model Khmer termasuklah perbendaharaan kata dalam bahasa Diraja Siam memang bahasa Khmer Boran. Pemerintah zaman dulu-dulu memang minat dengan benda-benda Khom-Khmer ni. Misalnya, Khun Pa Muang yang bertanggungjawab dalam bantu membangunkan Sukhothai serta memerintah Muang Rad la ni kat utara Thailand diberi gelaran Sri Intirabodintirathit sebelum dipendekkan jadi Si Intrathit saja. Gelaran ni depa amik daripada nama dewa penjaga atau Pi Fa bandar atau Muang Sri Sothonpura. Lambang kerajaan Khun Pa Muang pulak diberi nama Pra Khan Jayasri atau pedang Jayasri. Permaisurinya pula bergelar Sikara Maha Tewi. Semua lambang kerajaan ni kurniaan Raja Angkor. Kita pun boleh tengok lagi Sila Charuk atau inskripsi sebagai bukti di Wat Srichum di Sukhothai, batu ni memang tak boleh dipersoalkan lagi keasliannya sebab ia masih baru lagi sekitar abad ke -14 M, jadi mudah nak jalankan kajian berbanding benda yang dah berkurun-kurun. Istilah Thai, Pi Fa digunakan untuk merujuk raja dan istilah Sri Sothonpura secara langsung merujuk raja Khom-Khmer serta bandar dirajanya. Raja Khom-Khmer tu berkemungkinan Raja Jayawarman V111 (1243 M – 1295 M) dengan bandar dirajanya Sri Sothonpura yang melalui kajian arkeologi tak dinafikan lagi sebagai Angkor Thom. Maha Tewi permaisuri Khun Pa Muang pula ialah anak Jayawarman V111, jadi Khun Pa Muang ni menantu la jugak kepada Jayawarman, Raja Angkor. Sejarah kerajaan orang Lao Lan Chang di Luang Prabang pun berkongsi perkara yang sama. Fa Ngum yang merupakan raja pertama kerajaan Lao pernah meminta perlindungan di Angkor. Di sana dia diberikan tangkal Buddha Phrahk Bang dan berkahwin dengan Mahesi, seorang anggota keluarga diraja Angkor sebelum memerintah kerajaan Lao pada tahun 1353 M. Kerajaan Ayuttaya pun sama, masih mengamalkan kebudayaan Khmer dari pertengahan abad ke – 14 M sehingga kejatuhannya. Yang menariknya kesenian dan kebudayaan Khmer dalam Istana diraja Thai menyebabkan berlakunya peperangan dan yang menang dalam peperangan mengambil kebudayaan tamadun yang kalah sebagai kebudayaan mereka, sehingga wujud pula dakwaan yang lebih pelik lagi apabila puak-puak di Kedah ini hendak merebut harta pusaka mengatakan Siam mencuri budaya Melayu dengan fakta yang tunggang terbalik dan bercampur-aduk dengan benda yang tak berkaitan, ni apa ke jadahnya? Buat apa pi campoq Kedah Tua dengan dinasti Ayuttaya? Tamadun Khom-Khmer akhirnya tenggelam, seperti Sri Sothonpura (Angkor Thom atau Sri Yasodhapura), ibu negara kerajaan tersebut jatuh tiga kali ke tangan tentera yang menawannya. Mula-mula ditawan Raja U-Thong pada tahun 1369 M, kali kedua ditawan oleh Raja Ramesuan pada tahun 1388/9 M dan akhirnya jatuh kepada Raja Sam Phraya pada tahun 1431. Jatuhnya Sri Sothonpura bolehlah disamakan dengan kejatuhan Ayuttaya pada tahun 1767 M. Ha, ni kita nak perbetulkan, ahli sejarah Thailand pun salah juga bila mereka pesongkan fakta ini dengan menjadikan orang Burma sebagai kambing hitam sebab tak mahu mengaku orang Thai pun terlibat dalam kejatuhan kerajaan tamadun lama iaitu Angkor. Angkor pun boleh dikatakan sebagai kerajaan kepada orang Thai juga sebab orang Thai dah bercampur dengan orang Khom-Khmer. Orang Khmer sudah ada dalam Thailand dan kawasan-kawasan lain di Tanah Besar Asia Tenggara sejak 2000 tahun yang lalu, Thailand hanya wujud sejak 100 tahun yang lalu. Kalau anda melawat Thailand, jangan lupa lawati kuil-kuil di sana. Anda akan dapati sami-sami Thai ada pagoda Khmer yang melindungi penganut agama Buddha Thai. Nanti kita cari lain mengenai kawasan di selatan Thailand pula, nak letak semua dalam satu rencana boleh makan masa berhari-hari, dak pon keliru pula jadinya.

Biografi Sultan MJuhammad II

19.49 by Gilang Bayou 0 komentar
Mehmed II/Muhammad Al-Fatih (bahasa Turki Ottoman: محمد ثانى Meḥmed-i sānī, bahasa Turki: II. Mehmet, juga dikenal sebagai el-Fatih (الفاتح), “sang Penakluk”, dalam bahasa Turki Usmani, atau, Fatih Sultan Mehmet dalam bahasa Turki; 30 Maret 1432 – 3 Mei 1481) merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu’ setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di ‘Ain Al-Jalut melawan tentara Mongol). Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik & strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq. Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya. Diceritakan bahwa tentara Sultan Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh & separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajjud sejak baligh. Hanya Sulthan Muhammad Al Fatih saja yang tidak pernah meninggalkan solat wajib, tahajud & rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya. Usaha Sulthan dalam Menakhlukkan Konstantinopel Istanbul atau yang dulu dikenal sebagai Konstantinopel, adalah salah satu bandar termasyhur dunia. Bandar ini tercatat dalam tinta emas sejarah Islam khususnya pada masa Kesultanan Utsmaniyah, ketika meluaskan wilayah sekaligus melebarkan pengaruh Islam di banyak negara. Bandar ini didirikan tahun 330 M oleh Maharaja Bizantium yakni Costantine I. Kedudukannya yang strategis, membuatnya punya tempat istimewa ketika umat Islam memulai pertumbuhan di masa Kekaisaran Bizantium. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga telah beberapa kali memberikan kabar gembira tentang penguasaan kota ini ke tangan umat Islam seperti dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pada perang Khandaq. Para khalifah dan pemimpin Islam pun selalu berusaha menaklukkan Kostantinopel. Usaha pertama dilancarkan tahun 44 H di zaman Mu’awiyah bin Abi Sufyan Radhiallahu ‘Anhu. Akan tetapi, usaha itu gagal. Upaya yang sama juga dilakukan pada zaman Khilafah Umayyah. Di zaman pemerintahan Abbasiyyah, beberapa usaha diteruskan tetapi masih menemui kegagalan termasuk di zaman Khalifah Harun al-Rasyid tahun 190 H. Setelah kejatuhan Baghdad tahun 656 H, usaha menawan Kostantinopel diteruskan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Asia Timur (Anatolia) terutama Kerajaan Seljuk. Pemimpinnya, Alp Arselan (455-465 H/1063-1072 M) berhasil mengalahkan Kaisar Roma, Dimonos (Romanus IV/Armanus), tahun 463 H/1070 M. Akibatnya sebagian besar wilayah Kekaisaran Roma takluk di bawah pengaruh Islam Seljuk. Awal kurun ke-8 hijriyah, Daulah Utsmaniyah mengadakan kesepakatan bersama Seljuk. Kerjasama ini memberi nafas baru kepada usaha umat Islam untuk menguasai Konstantinopel. Usaha pertama dibuat di zaman Sulthan Yildirim Bayazid saat dia mengepung bandar itu tahun 796 H/1393 M. Peluang yang ada telah digunakan oleh Sultan Bayazid untuk memaksa Kaisar Bizantium menyerahkan Konstantinople secara aman kepada umat Islam. Akan tetapi, usahanya menemui kegagalan karena datangnya bantuan dari Eropa dan serbuan bangsa Mongol di bawah pimpinan Timur Lenk. Selepas Daulah Utsmaniyyah mencapai perkembangan yang lebih maju dan terarah, semangat jihad hidup kembali dengan nafas baru. Hasrat dan kesungguhan itu telah mendorong Sultan Murad II (824-863 H/1421-1451 M) untuk meneruskan usaha menaklukkan Kostantinopel. Beberapa usaha berhasil dibuat