Ada sebuah hadist yang isi-nya menerangkan suatu ancaman, bahwa jika suatu negeri telah lupa akan perintah-perintah agama akan didatangkan/dibangkitkan pemimpin yang dzolim dan bengis. opo ngono? … karena ilmu hadist saya yang lemah saya kurang tahu essensi-nya yang asli.
Lanjutan dari Mongol, Bangsa Penyebar Islam (I)Masa-masa akhir Dinasti Abbasyiah adalah masa kesesatan, jauh dari apa yang disebut akhlaqul Islamiyah. Perbudakan manusiawi dan secara bertahap mulai dihapuskan oleh Rasulullah dan sahabatnya, malah kembali dilestarikan pada masa ini dengan perbudakan yang tidak manusiawi. Perdagangan yang jujur sudah tidak ada lagi, bahkan pedagang asal Baghdad terkenal akan kelicikanya pada masa itu. Menarik “jizyah” (upeti) seraya mengancam akan membumi hanguskan. dll
Ada perbedaan pendapat di kalangan sejarawan, tentang alasan kenapa bengis-nya Hulagu Khan dalam menaklukan Baghdad. Ada yang berpendapat karena “dendam” persia yang mengalir dalam darah istri kesayanganya, tapi ini juga banyak yang meragukan karena panjangnya masa yang terbentang dari penaklukan Persia (th. 661.M) ke penaklukan Baghdad (th.1258)
Teori kedua adalah masalah ekonomi. Beberapa kali dalam transaksi perdagangan, Persia mongol yang dipimpin Hulagu selalu dikadali pihak Baghdad sehingga menimbulkan kerugian yang besar. Di dalam negeri pun (kekuasaan Abbasyiah saat itu sudah menyempit hanya seputar Iraq) Khalifah Mus’tasim juga dibenci penduduknya karena tinggi-nya pajak. Sehingga beberapa daerah otonom mendeklarasikan kemerdekaanya.
Teori kedua ini diperkuat dengan sebuah lukisan bagaimana Hulagu Khan memperlakukan si Khalifah yang ditaklukannya. Sang Khalifah di penjara bersama harta kekayaannya, seperti ingin menertawakan kegilaan harta si Sultan Musta’sim.
Setelah sukses menghancurkan Baghdad, Pasukan Hulagu juga sukses meruntuhkan Damaskus tapi akhirnya ditumpas ketangguhan pasukan Dinasti Ayyubiyah asal Mesir.
Sampai sekarang perdebatan tentang Agama apa yang dianut oleh Hulagu juga cukup menarik disimak. Ada yang berpendapat kristen sebagaimana agama Ibu dan Istrinya, tapi proses pemakamanya menggunakan ritual Buddha.
Teori bahwa dia beragama Buddha mungkin lebih dipercaya, karena ketika perang Salib III berakhir dengan kekalahan di pihak Eropa, dia menawarkan bantuan dengan langsung menulis surat kepada Paus dan Raja-raja Eropa (th.1262M), tapi ditolak. Mungkin dia dianggap kafir karena non kristen, padahal klo bantuanya diterima, semua Kesultanan “Arab Saracen Muslim” pasti tamat
Posting Komentar